Tapanuli Utara (ANTARA) - Caleg DPR RI nomor urut 4, daerah pemilihan Sumut II, Sihar Sitorus mengungkapkan, dia telah menyalurkan program bantuan di 83 kecamatan, tepatnya di 255 titik di daerah pemilihannya demi membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama konstituen yang diharapkan masih memberikan amanah dan kepercayaan baginya untuk duduk kembali di kursi senayan.
"Selama empat tahun menjabat sebagai wakil rakyat, kita telah menyalurkan berbagai program dan bantuan di 255 titik, tersebar di 83 kecamatan di dapil Sumatera Utara II," ungkap Sihar di tengah kunjungannya ke Siatasbarita, Taput, baru-baru ini.
Disebutkan, program bantuan yang cukup beragam dimaksud meliputi perbaikan infrastruktur jalan, akses jalan tani, bantuan pemberdayaan UMKM dan akses KUR, bantuan sembako, ambulans, serta renovasi rumah ibadah.
"Waktu saya masih tersisa 10 bulan lagi. Jadi bagi amang inang, kalau ada proposal permohonan bantuan silahkan disampaikan ke saya, tapi dalam bentuk kelompok. Kalau belum ada kelompok segera bentuklah kelompok, seperti kelompok tani, kelompok UMKM, kelompok penenun," ujar Sihar.
Menurutnya, kunjungannya kali ini bersama Sarma Hutajulu dan Tiurma Silitonga yang juga merupakan caleg untuk provinsi dan kabupaten dari partai yang sama yakni PDI Perjuangan, merupakan kegiatan ramah tamah dengan konstituen sekaligus menyerap aspirasi masyarakat.
Di tengah diskusi dan interaksi langsung bersama konstituen yang digelar, salah seorang warga yang berprofesi sebagai penenun ulos mengeluhkan harga benang ulos yang relatif mahal, sementara harga jualnya murah.
"Pak Sihar, kami sebagai penenun Ulos ini merasa kebingungan, harga benang yang kami beli mahal, tapi kalau kami jual hasil tenun kami, dibelinya murah. Satu kain ulos kami kerjakan hampir dua bulan, tapi kalau kami jual harganya Rp.1 juta, sudah tidak sesuai dengan modal dan lama pembuatannya," urainya.
Menjawab keluhan masyarakat, Sihar menyarankan agar para penenun terlebih dahulu membentuk kelompok agar nantinya saya fasilitasi dan dicarikan solusi bersama mitra kerjanya di Komisi XI untuk pemberdayaan penenun Ulos.