Medan (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Baskami Ginting meminta kepada pemerintah pusat dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) agar menuntaskan permasalahan pengungsi Rohingya di wilayah ini.
"Kita serahkan ke pemerintah pusat dan UNHCR untuk menyelesaikan pengungsi Rohingya di Sumut, jangan sampai seperti di Aceh diusir, bagaimana pun ini ada unsur kemanusiaan," ucap Baskami di Medan, Sabtu.
Karena kata Baskami, ditakutkan akan ada gesekan antara pengungsi Rohingya dengan masyarakat setempat.
"Apalagi anggaran daerah tidak ada untuk para pengungsi, ditambah dengan masyarakat Sumut masih ada yang susah," tuturnya.
Untuk itu, kata Baskami perlunya ketegasan pemerintah dalam menyikapi kedatangan pengungsi Rohingya di kawasan pesisir timur Sumut tersebut.
Apalagi dia melihat ada dugaan kedatangan pengungsi Rohingya terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Kami mencurigai itu, ada dugaan mereka menjadi korban penyeludupan maupun perdagangan manusia," ucapnya.
Dia menambahkan untuk itu aparat penegak hukum harus memperkuat penjagaan pada batas-batas wilayah, perairan di sekitar Sumut.
"Selain Rohingya, juga ada pengungsi lainnya dari negara-negara konflik seperti Afganistan, Irak, Suriah dan beberapa kali mereka mendatangi DPRD Sumut meminta kejelasan dari UNHCR untuk dapat masuk ke negara ketiga seperti Amerika, Selandia Baru, Australia dan Kanada," ucapnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan koordinasi dengan semua pemangku kebijakan terkait terutama dengan UNHCR.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung, di Medan, Jumat, mengatakan Pemprov Sumut mengadakan rapat koordinasi tentang penanganan pengungsi Rohingya dengan menghimpun informasi keberadaan pengungsi di Desa Kwala Besar, Pantai Camar Karang Gading, Deli Serdang.
"Kita telah menghimpun informasi dari semua instansi dan lembaga swadaya masyarakat, serta badan yang ditunjuk PBB seperti UNHCR. Pengungsi Rohingya ini sudah kurang lebih lima hari di sini, untuk penanganan kedaruratan sudah ada bantuan makanan dan lain-lain," ujar Basarin Yunus Tanjung.
Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi Rohingya yang mendarat di Kabupaten Deli Serdang berjumlah sebanyak 157 yang terdiri dari orang dewasa, anak-anak, bayi dan balita.