Medan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara mencatat sebanyak 484 peristiwa bencana alam yang terjadi di wilayahnya sepanjang tahun 2023.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati di Medan Jumat mengatakan, bencana tanah longsor yang paling banyak terjadi di wilayah Sumut.
"Bencana tanah longsor terjadi sebanyak 151 bencana, 138 bencana banjir, 105 bencana kebakaran hutan dan lahan, 79 angin puting beliung, dan yang terendah banjir dan tanah longsor yakni 11 bencana," kata Sri Wahyuni.
Menurutnya, dari total 33 kabupaten/kota di Sumut, Kabupaten Deli Serdang yang paling banyak mengalami bencana alam yakni 79 bencana
"Berdasarkan rekapitulasi data kejadian bencana di Sumut, tercatat 484 kejadian, paling banyak di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Tanjung Balai dan Tebing tinggi yang terendah, satu bencana alam," katanya.
Ia mengatakan sumber data tersebut berasal dari laporan kejadian bencana BPBD kabupaten/kota yang disampaikan melalui pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana atau PUSDALOPS yang selanjutnya diinput pada aplikasi DIBI.
"Data ini selanjutnya kita jadikan sebagai database Kebencanaan secara Nasional - Satu Data Bencana yang dapat kita jadikan sebagai rujukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bagi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana khususnya di Sumatera Utara," katanya.
Berdasarkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I menyebutkan, sebanyak 43 kejadian bencana hidrometeorologis terjadi sepanjang tahun 2023.
"BBMKG Wilayah I menganalisis 43 kejadian bencana hidrometeorologis yang signifikan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan angin kencang, di mana bencana yang paling sering terjadi yaitu banjir pada bulan Oktober dan November," kata Koordinator Meteorologi BBMKG Wilayah I Ramos Lumban Tobing.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 484 bencana terjadi di Sumut selama tahun 2023