Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara Arif Mandu menilai, sistem peringatan dini atau "early warning" komoditas pangan termasuk beras merupakan konsep yang bagus.
"Itu bagus karena nantinya ada antisipasi lebih awal ketika stok pangan kurang," ujar Arif di Medan, Selasa.
Dia melanjutkan, konsep "early warning" tersebut sudah pernah dibicarakan dalam diskusi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut.
Dalam pertemuan tersebut, Arif menambahkan, pihak Bank Indonesia memaparkan bahwa mereka yang akan membuat sistem peringatan tersebut.
Nantinya, sistem itu akan digunakan untuk oleh semua pemangku kepentingan komoditas pangan termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Jadi pihak seperti TPID memiliki gambaran soal stok pangan apa saja yang kurang di Sumut. Kemudian dinas, BUMD dan BUMN terkait misalnya Bulog akan menambah pasokan komoditas yang dimaksud," tutur Arif.
Dengan segera menambah stok, Arif menyebut harga tetap terjaga dan itu menstabilkan inflasi.
Sebelumnya, ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menyarankan Perum Bulog untuk mengembangkan sistem peringatan dini (early warning) soal stok pangan termasuk beras.
"Early warning" tersebut, kata Gunawan, akan menambah kemampuan Bulog untuk mengantisipasi situasi yang berpotensi mengurangi stok pangan dan, ujungnya, melambungkan harga.
Misalnya, Gunawan melanjutkan, seperti fenomena El Nino yang membuat banyak sentra padi di Indonesia gagal tanam dan gagal panen sehingga harga beras melambung.