Harapan Musa Rajekshah juarai Kejurnas Rally Danau Toba 2023 pupus

Mobil yang dikendarai Musa Rajeckshah rusak parah setelah menabrak batu besar di tikungan lintasan SS 8 pada kejuaraan APRC 2023 Danau Toba, Simalungun, Minggu (26/11/2023). (ANTARA/Juraidi)

Medan (ANTARA) - Harapan pereli Sumatera Utara Musa Rajekshah untuk menjadi juara nasional pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Reli 2023-Putaran 4, yang dirangkai dengan Grand Final Asia Pasific Rally Championship (APRC) Danau Toba 2023, pupus.

Ijeck, sapaan dari Musa Rajekshah, dengan navigatornya Hervian Soejono mengalami masalah pada leg kedua, di Spesial Stage (SS) 8 di lintasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Sektor Aek Nauli, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu pagi.

Ia harus menghentikan laju mobil Skoda satu kilometer jelang finis di SS 8 setelah ban mobil menabrak batu besar. Akibatnya, mobil berwarna kuning itu, tidak bisa melanjutkan kompetisi Kejurnas Reli 2023 ini.

"Tadi malam hujan semua, strike basah. Kondisi mobil lumayan parah. Kejadiannya satu km sebelum finis," ujarnya.

Ijeck menceritakan kronologi masalah yang dialami. Saat berada di tikungan ke kanan, mantan Wakil Gubernur Sumut itu, tidak menyangka ada batu besar. Akhirnya ban sebelah kanan menghantam batu besar, dan mobil langsung terangkat

"Karena speed mobil tinggi jadinya terbalik, tiga atau empat kali mutar dan kita tidak bisa lanjut lomba lagi," tutur pembalap dari Blablabla Motor Sport itu.

Ijeck mengaku pupus sudah harapan untuk naik podium sebagai juara umum di Kejurnas Rally tahun ini. Sehingga poin yang didapatkan saat ini akan disalip oleh pembalap lainnya. Namun ia tetap punya harapan untuk tampil menduduki peringkat ketiga nasional.

"Peluang juara Kejurnas sudah tidak mungkin dapat, karena poin saya tidak dapat hari ini. Paling poin kemarin saja, kita tidak tahu. Kemungkinan hasil akhir nanti kami hanya posisi ketiga, " katanya.

Ia menyebutkan kontur trek lintasan reli di Danau Toba ini sangat menantang, yang berpasir dan berbatu dan di beberapa sisi terdapat jurang.

“Karakter trek berbeda-beda. Hutan Tonga itu tanah, batu dan tikungannya banyak jurang. Pindah ke Gorbus, batu, jalan lebar dan high speed juga banyak jurang. Pindah ke Tobasari, jalannya full tanah pasir, tikungannya kecil. Semuanya punya karakter masing-masing,” katanya.

Namun, dia melanjutkan, seluruh pembalap mengaku menikmati.

“Memang hampir semua pembalap termasuk dari luar negeri mengaku bila trek Danau Toba luar biasa. Banyak handicap dan mereka enjoy menikmati,” katanya.