Setelah pengujian operasional dinyatakan berhasil dan lengkap, Perumda Tirtanadi berharap pemerintah pusat atau dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera menyerahkan pengelolaan SPAM itu kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara.
Pemprov Sumut berikutnya akan menugaskan Perumda Tirtanadi untuk bertanggung jawab atas operasional SPAM Mebidang itu.
SPAM regional Mebidang, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023, dibangun untuk menyokong upaya Pemerintah Indonesia mengejar target 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada tahun 2024.
SPAM berkapasitas 1.100 liter per detik itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, bersama beberapa BUMN seperti PT Brantas Abipraya (Persero) serta PT Adhi Karya (Persero).
SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Kementerian PUPR menyatakan bahwa sumber air SPAM Mebidang berasal dari Sungai Bingei, yang melewati Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Keberadaan SPAM itu diproyeksikan akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.