Timbas yang didampingi Wakil Ketua Mino Lesmana, Sekretaris Syahril Pane dan Bendahara Sugihartana mengatakan, pencurian itu merugikan perusahaan yang berdiri dengan banyak persyaratan dan kewajiban.
Pencurian itu juga merusak mental masyarakat.
"Sebaliknya perusahaan tanpa kebun itu meraih untung besar," katanya.
Apalagi hasil pengolahan brondolan sawit tersebut bila di ekspor umumnya dapat diolah menjadi biodisel dan pengenaan pajaknya belum ada ditetapkan diregulasinya.
Brondolan sawit asam lemaknya tinggi dibandingkan TBS karena kematangan buahnya yang lebih tinggi.
"GAPKI sudah membicarakan masalah ini dengan berbagai pihak Harapannya pemberian izin pendirian PKS diperketat," katanya.
Sekretaris GAPKI Sumut Syahril Pane menyebutkan pencurian brondolan sawit menjadi bahaya laten, karena kebiasaan mencuri itu sudah melibatkan keluarga termasuk anak-anak dan membuat warga malas bekerja.
"Adanya perusahaan yang mengandalkan bahan baku pabriknya dari orang lain telah merubah perilaku sosial masyarakat ke arah negatif," katanya.
Dari orang baik-baik menjadi pencuri bahkan pengguna narkoba untuk menjadi berani melakukan pencurian atau berfoya-foya menghabiskan pendapatannya.