"Apalagi, bupati saat ini masih memiliki hubungan kekeluargaan (keponakan) dengan Pak Syahrul sendiri. Seharusnya Pak Syahrul memberikan teladan dan tampil sebagai panutan bagi bupati dan seluruh pejabat Pemkab Tapsel saat ini," katanya.
Untuk itu, kata Borkat, pertemuan-pertemuan yang dihadiri Syahrul di Tapsel, sebaiknya dilakukan untuk mengeratkan silaturahmi dan bukan dimanfaatkan sebagai ajang mendegradasi bupati.
Borkat menambahkan, selama 10 tahun memimpin Kabupaten Tapanuli Selatan, juga terdapat sejumlah kekurangan dan kelemahan, tapi banyak orang tidak ingin mempermasalahkannya, karena menginginkan Tapsel tetap kondusif.
Salah satu yang patut dipertanyakan dan seharusnya Syahrul bisa menjadi panutan, adalah dalam hal pengembalian mobil dinas. "Sejauh ini masih ada mobil dinas milik Pemkab Tapanuli Selatan, yang dikuasai Pak Syahrul," ungkap Borkat.