Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Hisar Daniel mengatakan penggunaan obat tetes mata hanyalah pilihan terakhir atau tidak untuk solusi pertama mengatasi keluhan mata kering.
“Penggunaan artificial tears, air mata buatan atau obat tetes mata pelumas ini yang pasti sebenarnya digunakan kalau sudah merasakan keluhan,” kata dia di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan obat tetes mata digunakan ketika sejumlah metode atau upaya dalam menjaga kesehatan mata sudah dilakukan tetapi tidak menunjukkan hasil.
Metode mengatasi masalah tersebut, di antaranya dengan frekuensi berkedip dan menerapkan Rule Of 20 atau beristirahat selama 20 detik, dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki atau sekitar enam meter, ketika sudah 20 menit berada di depan layar gawai.
“Jika istirahat 20-20-20 juga sudah dilakukan, tetapi mata tetap perih, tetap kering, ya mungkin penggunaan obat tetes itu menjadi suatu solusi,” ujarnya.