Madina (ANTARA) - Bupati Mandailing Natal (Madina), Saipullah Nasution berpesan kepada para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Syahrani Bariah Zulkarnaen, Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan untuk selalu semangat dalam belajar apalagi di era globalisasi saat ini.
Harapan tersebut disampaikan Saipullah saat menghadiri wisuda alumni angkatan ke I kelas VII Ponpes Tahfidzul Quran Syahrani Bariah Zulkarnaen tahun 2025, Rabu (14/5).
Bupati menyampaikan, di era globalisasi saat ini rajin belajar menjadi sangat penting karena persaingan semakin ketat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Globalisasi membuka akses ke berbagai informasi dan teknologi, sehingga belajar menjadi lebih mudah dan efisien.
Ia mengungkapkan, pengaruh globalisasi itu juga sangat berpengaruh bagi masyarakat Madina. Bahkan, sebut Bupati saat dirinya melakukan kunjungan ke beberapa kecamatan secara khusus, kepala desa meminta perhatian dari pemerintah daerah atas beberapa permasalahan diantaranya, berkaitan dengan narkoba, gadget dan premanisme.
Ia menjelaskan, peredaran narkoba di Kabupaten Madina saat ini sudah masuk dalam kategori sangat memperihatinkan dan peredarannya sudah tidak hanya dikalangan komunitas orang-orang dewasa, tapi murid-murid sekolah juga sudah ikut terlibat di dalamnya.
Untuk itu secara khusus pada hari Jumat (16/5), Saipullah akan melaksanakan rapat secara khusus dengan forkopimda (Polres, Dandim, Kajari dan unsur pemerintah daerah) untuk membahas permasalahan itu.
"Karena kalau ini (narkotika) masuk ke dunia kelas kita sangat berat untuk mengatasinya. Untuk itu kepada lembaga pondok pesantren yang berbasis agama kami harapkan dapat berpartisipasi aktif untuk senantiasa mengatasinya," ujarnya.
"Kalau sempat ini terjadi saat ini, masyarakat kita akan terjadi lost generasi. Akan terjadi kekosongan pemerintahan karena masyarakat rusak akibat narkotika," tambah dia.
Permasalahan yang kedua adalah masalah gadget. Tidak bisa dipungkiri saat ini dunia pendidikan tidak terlepas dari dunia teknologi. Tapi, disisi lain menurut Bupati informasi teknologi gadget memiliki dampak negatif terhadap generasi muda, terutama jika penggunaannya berlebihan dan tidak terkontrol serta paparan konten negatif atau yang tidak jelas referensinya.
"Berdasarkan survei yang dilakukan tingkat literasi masyarakat di Sumut, niat membaca mulai turun karena niat membaca masyarakat di perpustakaan mulai kurang. Masyarakat sekarang lebih suka membaca di google bukan di perpustakaan. Padahal kita belum tau isi kontennya apakah jelas atau tidak referensinya sehingga bisa dipertanggungjawabkan," sebutnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan permasalahan premanisme, Bupati Madina menyebutkan, jika kejahatan anak-anak saat ini juga telah meningkat. Untuk itu dia meminta kepada pemimpin-pemimpin pondok pesantren yang ada di wilayah itu untuk mengingatkan anak-anak agar tidak bergaul dengan kompok-kelompok premanisme.