Medan (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengawal pencucian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023.
"Kami melakukan pengawasan pencucian pipa karena bagian dalamnya belum begitu bersih. Pencucian dilakukan selama 24 jam terus menerus," ujar Kabir kepada ANTARA di Medan, Minggu.
Dia melanjutkan, pencucian pipa (flushing) itu dilakukan oleh Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara.
Menurut Kabir, proses pembersihan tersebut membutuhkan waktu sekitar satu minggu karena panjang pipa SPAM Mebidang mencapai sekitar 30 kilometer.
"Pencucian pipa selama 24 jam dimulai dari Sabtu (21/10)," tutur dia.
SPAM Mebidang, Kabir menambahkan, sudah dalam kondisi hampir siap beroperasi secara penuh. Instalasi SPAM tersebut dinilainya sudah baik.
Namun, Perumda Tirtanadi masih menunggu penugasan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengoperasikan SPAM itu.
"Nanti akan ada penyerahan operasional SPAM Mebidang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Setelah itu, Pemprov Sumut akan memberikan penugasan ke Perumda Tirtanadi. Proses itu akan dilakukan secepatnya. Kami berharap November ini," kata Kabir.
SPAM regional Mebidang dibangun untuk menyokong upaya Pemerintah Indonesia mengejar target 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada tahun 2024.
SPAM berkapasitas 1.100 liter per detik itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama beberapa BUMN seperti PT Brantas Abipraya (Persero) serta PT Adhi Karya (Persero).
SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Kementerian PUPR menyatakan bahwa sumber air SPAM Mebidang berasal dari Sungai Bingei, yang melewati Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Keberadaan SPAM itu diproyeksikan akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.