Medan (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Ishaq Abrar Mustafa Tarigan meminta Pemerintah Kota Medan memberi perhatian serius kepada tiga perusahaan umum daerah (perumda) di daerah itu.
"Pemkot Medan melalui dewan pengawas belum miliki kepedulian kepada tiga perumda, karena kita melihat semangat kolaborasi tidak berjalan," ucap Ishaq di Medan, Sumut, Selasa.
Hal itu, lanjut legislator ini, dapat disimpulkan dari hasil rapat dengar pendapat yang dihadiri jajaran direksi ketiga perumda milik Pemkot Medan awal pekan ini.
Pihaknya berencana melakukan pemanggilan dewan pengawas ketiga perumda untuk mempertanyakan berbagai persoalan yang dihadapi oleh BUMD Pemkot Medan itu.
Tercatat, Perumda Pasar telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) pada 2021 sebesar Rp1 miliar, sedangkan Perumda Rumah Potong Hewan dan Perumda Pembangunan belum memberikan PAD.
"Ada banyak investor yang ingin bekerja sama dengan perumda. Namun terjadi hambatan, makanya akan kita tanyakan secara langsung permasalahan ini ke dewan pengawas," tutur Ishaq.
Direktur Operasional Perumda Pembangunan Ahmad Yasir Lubis mengatakan pihaknya yang mengelola lima unit bisnis dewasa ini sangat memerlukan investor untuk membenahi usaha.
Terutama sarana dan prasarana, di antaranya Kolam Renang Deli memerlukan perawatan karena sudah banyak yang terluka akibat kondisi keramik di bagian bawah kolam renang.
"Estetika perawatan benar-benar diperlukan dengan banyaknya kolam renang swasta yang hadir di Kota Medan dan kita jauh tertinggal," katanya.
Direktur Umum dan Keuangan/SDM Perumda Rumah Potong Hewan Janses Sihaloho berharap pemangku kepentingan, khususnya perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkot Medan benar-benar peka.
"Sisi pendapatan, kami belum mampu menutup biaya operasional yang ada. Karena saat ini kami melakukan pengurangan karyawan akibat tidak mampu bayar gaji setiap bulan," katanya.