Erni menuturkan, dirinya sudah banyak mendapat keberuntungan sejak kenal dengan AQUA dan programnya.
Kepandaian menjahitnya, misalnya, dia peroleh dari AQUA pada 2018.
"Sembilan bulan ikut kursus menjahit hingga saya menjadi tukang jahit sampai sekarang," katanya.
Dari hasil menjahit, Erni mengaku bisa menyekolahkan anaknya sendirian selama empat tahun, setelah berpisah dari suami pertamanya.
Meski akhirnya menikah lagi pada Maret 2023, Erni tetap menjalani profesinya sebagai penjahit dan aktif di PIK.
PIK menambah pendapatan
Masuk menjadi anggota PIK pada 2021 hingga sekarang, Erni juga mengaku menjadi ahli juga menanam dan merawat hingga menjual sayur-mayur.
"Berkat program peduli AQUA, saya bisa menghasilkan Rp800-ribuan per bulan dari menjadi penjahit. Kini pendapatan bertambah dari hasil jual sayur-mayur hampir setiap hari," katanya.
Kangkung dijualnya seharga Rp4.000 per ikat. Erni mengaku panen kangkung minimal 20 hari sekali. Sementara panen sawi sebulan sekali dengan harga jual Rp14.000 per kilogram.
Pendapatan Erni pun bertambah. Selain hasil dari pekarangannya, Erni juga mendapat bagian dari penjualan hasil panen kebun kelompoknya yang seluas 4 x 4 meter.
Di kebun kelompok, tanaman lebih bervariasi seperti bayam, selada, daun seledri dan cabai.
Erni menuturkan, harga jual sayur anggota PIK lebih mahal karena organik.
PIK dapat dukungan
Program PIK itu sendiri juga didukung para pria di desa itu dengan alasan para ibu bisa membantu keuangan rumah tangga sekaligus membuat kesehatan keluarga dengan asupan sayuran yang sehat.
"Senanglah ada Program PIK dan Pertanian Ramah Lingkungan AQUA Langkat, karena keluarga kami jadi lebih sejahtera," ujar Supriyanto.
Supriyanto (54) adalah Ketua Kelompok Tani Sehat yang juga dibentuk Tim AQUA Langkat bersama SOI menjadi kelompok tani yang mengelola pertanian secara ramah lingkungan.
Di Desa Pasar VI Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Langkat itu dibangun demplot areal tanaman sayur-sayuran.
Pengenalan program pertanian ramah lingkungan untuk masyarakat Desa Pasar VI Kwala Mencirim yang dilakukan pabrik AQUA Langkat bekerja sama dengan SOI sejak 2019 itu kini sudah berbuah manis.
Bukan hanya menghasilkan panen hasil pertanian yang banyak dan bagus yang akhirnya menambah pendapatan, kelompok tani itu bahkan sudah berhasil membuat pupuk cair dari limbah ternak.
Peduli lingkungan AQUA
Corporate Communications Manager Danone-AQUA Michael Liemena menyebutkan, AQUA berkomitmen peduli dengan lingkungan.
Alasan dia, AQUA berkomitmen menjalankan ekonomi berkelanjutan. Komitmen itu dijalankan dimana AQUA beroperasi dan di sekitarnya.
Dengan peduli pada lingkungan dan masyarakat di sekitar AQUA beroperasi, maka perusahaan diyakini bertumbuh kembang secara baik dan berkelanjutan.
Kegiatan perekonomian yang difokuskan pada kesejahteraan bersama atau yang menguntungkan bagi produsen (perusahaan), karyawan, konsumen, masyarakat dan menjaga lingkungan menjadi komitmen AQUA.
Michael Liemena menyebutkan, program PIK di Langkat, Sumut sangat diapresiasi.