Dokter yang menamatkan studi di Universitas Indonesia ini mengatakan, dari beberapa jenis keputihan yang bisa terjadi yang paling dikhawatirkan adalah adanya kanker leher rahim atau serviks. Ada beberapa tipe risiko dari kanker serviks, dari yang rendah hingga tinggi.
Namun yang paling umum terjadi pada penderita kanker serviks adalah tipe HPV 16 dan 18. Jika didapati ada virus tersebut, harus diperiksakan ke dokter dengan melakukan pemeriksaan menggunakan cocor bebek dan melihat leher rahim.
“Bagi yang sudah pernah melakukan pemeriksaan virus HPV ada 16 dan 18 harus lebih aware karena sudah terjadi perubahan pada leher rahimnya, taunya ya harus periksa ke dokter,” saran Tricia.
Faktor risiko keputihan yang disebabkan karena infeksi human papilloma virus (HPV) ini salah satunya adalah wanita yang aktif melakukan hubungan seksual. Selain itu, wanita yang sering melahirkan juga menjadi faktor risiko mengalami kanker serviks jika didapati ada virus HPV 16 dan 18 di leher rahimnya.
Tricia menjelaskan umumnya keputihan atau cairan putih yang keluar dari vagina terbilang normal jika mengikuti siklus hormonal atau fase emosional seperti akan menstruasi atau sesudahnya, sedang hamil atau kelelahan, yang ditandai dengan cairan putih cerah atau kuning terang, tidak berbau dan tidak gatal.
Waspadai keputihan yang menjadi cikal bakal kanker serviks
Selasa, 3 Oktober 2023 14:17 WIB 1119