Jakarta (ANTARA) - Dokter sekaligus pemerhati kesehatan dr Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kebiasaan begadang karena kebiasaan tersebut menimbulkan sejumlah risiko yang dapat merusak hati.
"Tidur adalah basic manusia, paling tidak tujuh sampai delapan jam sehari pada malam hari. Kalau badan dipaksa berubah jam tidurnya menjadi bangun, maka dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh," katanya dalam diskusi terkait begadang yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Reisa mengatakan kebiasaan begadang dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Di mana seharusnya sejumlah organ tubuh seperti hati diistirahatkan pada malam hari agar dapat berfungsi sebagaimana semestinya.
"Karena bagaimana pun, tidur itu untuk kita recharge lagi, kalau fungsi tubuh mau optimal, ya, tidurnya harus cukup," ujarnya.
Reisa mengungkapkan sejumlah penelitian membuktikan bahwa kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya adalah hati yang tidak mampu lagi menyaring racun atau detoksifikasi pada tubuh.
Racun yang menumpuk, kata dia, dapat menyebabkan sejumlah permasalahan pada hati seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, hingga kanker hati.
Dokter: Kebiasaan begadang dapat merusak hati
Selasa, 3 Oktober 2023 13:03 WIB 786