Medan (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melakukan skrining(pemeriksaan kesehatan) kepada 44 warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mencegah penularan human immunodeciciency virus (HIV)/acquored immunodeficiency syndrome (AIDS).
"Kegiatan skrining yang dilakukan pada hari ini untuk mencegah penularan penyakit tersebut," ujar Kepala Lapas Kelas I Medan Maju Amintas Siburian di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Menurutnya, pemeriksaan ini merupakan wujud pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak lapas setempat untuk kesehatan bagi para WBP dalam pendeteksi penyakit sejak dini tersebut.
"Ini merupakan upaya promotif, preventif, rehabilitatif di bidang kesehatan serta kebutuhan bagi para warga binaan tersebut," ucap Maju Amintas.
Disamping itu, untuk menjaga kesehatan bagi para WBP, Maju Amintas mengatakan napi di tempat ini sering melakukan olahraga dengan rutin setiap hari.
"Ditambah dengan Lapas Kelas I Medan telah memiliki sertifikat laik hygiene atau dapur sehat yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Medan, agar konsumsi WBP terjaga pada kesehatan," ujarnya.
Terpisah, PLH Kepala Seksi Perawatan Lapas Kelas I Medan Rivi Andi skrining HIV/AIDS dilakukan dengan cara melalui rapid test untuk mendeteksi penyakit tersebut.
"Kami bersyukur, hasil tes 44 WBP tersebut seluruhnya menunjukkan negatif," kata Rivi.
Ia menambahkan, untuk tes selanjutnya kepada WBP lainnya akan dilakukan secara berkala per bulan sekali, ia melanjut jika ada napi terpapar penyakit tersebut bisa mendapatkan pengobatan.
"Pengobatan ini dilakukan pihak Lapas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan melalui Puskesmas Medan Helvetia untuk melakukan pengobatan sehingga mencegah komplikasi secara berlanjut," tuturnya.