Jika begitu, dia melanjutkan, Bulog Sumut sulit menyerap beras dari petani lantaran harga pembelian pemerintah (HPP) ditetapkan Rp9.950 per kilogram.
Harga yang tinggi membuat Bulog Sumut membeli beras petani dengan skema komersial.
"Harga GKP atau beras yang tinggi bagus untuk petani. Namun, di sisi lain, kami kesulitan menyerapnya untuk memperkuat cadangan beras pemerintah," ujar Arif.
Sepanjang 2023, Perum Bulog Sumut menargetkan mampu menyerap 27 ribu ton beras dari petani.
Tetapi, sampai awal Agustus 202, penyerapan beras tersebut baru tiga ribuan ton. Dari jumlah itu, Arif menyebut hanya ada 350 ton yang dibeli untuk kewajiban pelayanan publik (PSO) dengan harga sesuai HPP.
Adapun demi mengendalikan harga beras, Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.