Selain itu, untuk kembali menghidupkan semangat cabang olahraga tepok bulu di Kota Medan yang sudah 27 tahun absen mengadakan turnamen bulu tangkis berskala internasional.
Tentunya kesempatan tersebut menjadi pemuas rindu bagi Kota Medan setelah menanti selama 27 tahun. Akhirnya Medan kembali menggelar kejuaraan bulu tangkis level internasional setelah terakhir tahun 1996 melalui pagelaran Indonesia Open.
"Sesuai arahan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PP PBSI untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pengurus-pengurus PBSI di provinsi, lalu melihat kesiapan serta kapasitas GOR Pancing di Sumatera Utara yang sudah layak maka kami memilih Medan sebagai tuan rumah dua turnamen ini," ungkap Armand
Peserta Indonesia International Challenge mencapai 308 pemain dari 19 negara, yaitu Australia, Austria, Bulgaria, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Polandia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Amerika Serikat, dan Indonesia.
Sedangkan di Indonesia Masters 1 ada penambahan menjadi 436 pemain dari 22 negara. Negara peserta yaitu Australia, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kanada, Inggris, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Jepang, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Polandia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Turki, Amerika Serikat, dan Indonesia.
Kedua agenda akbar tersebut disponsori oleh Xpora dan BNI yang masing-masing mendukung terselenggaranya Indonesia International Challenge 2023 yang menawarkan hadiah total sebesar 15.000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp230 juta), serta Indonesia Masters 1 yang menawarkan hadiah total 100.000 dollar (lebih dari Rp1,5 miliar).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBSI fasilitasi atlet muda melalui dua turnamen internasional di Medan