Apalagi, lanjut Benny, output atau hasil dari proses akhir ketersediaan pangan dan gizi yang baik di Kota Medan mendukung tercapainya generasi emas Indonesia 2045.
"Pangan dan gizi ini tentu menjadi ujung tombak mencapai keberhasilan menuju generasi emas Indonesia di 2045, seperti yang sudah disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo," katanya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) membangun sinergi peringatan dini kerawanan pangan dan gizi melibatkan pemerintah daerah 514 kabupaten dan kota agar bergerak bersama mengantisipasi dan memastikan ketersediaan pangan.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Kota Bogor, Jawa Barat, bulan lalu mengatakan dalam menghadapi El Nino menyebabkan kekeringan panjang di daerah produsen, perlu membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan terkait.
"Kita sepakati bahwa kita harus memiliki sistem peringatan dini untuk kerawanan pangan dan gizi. Ini penting terutama karena kita menghadapi ancaman El Nino. Jadi setiap daerah harus waspada dan melakukan mitigasi kerawanan pangan dan gizi di wilayah masing-masing." ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappeda: indeks ketahanan pangan di Medan cukup baik