Gelombang dengan tinggi 2,5 sampai empat meter berpeluang muncul di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, dan Samudra Hindia selatan Banten-Nusa Tenggara Barat.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Eko Prasetyo.
Eko menyampaikan bahwa peningkatan tinggi gelombang antara lain dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia.
Menurut dia, angin dominan bergerak dari tenggara ke selatan dengan kecepatan 5-25 knot di wilayah Indonesia bagian utara. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, angin dominan bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan Kepulauan Nias, perairan selatan Banten, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan Merauke," katanya.