"Adapun bentuk kerja sama yang diusung adalah sinergitas pengembangan kepribadian dan kesejahteraan psikologis ASN di lingkungan Pemkot Medan," ucapnya.
Wali Kota juga berpesan agar Himpsi Wilayah Sumut berperan aktif menangani isu bullying (perundungan) di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan karena penanganannya tidak lepas dari dunia pendidikan.
"Beberapa waktu lalu ada kasus tindakan bullying di lingkungan rumah sampai menghilangkan nyawa. Untuk itu, perlu sentuhan agar bagaimana kesehatan mental anak-anak ini dijaga," jelasnya.
Sebab, lanjut dia, adanya stigma negatif di masyarakat bila pergi atau berkonsultasi tentang kesehatan mental dengan seorang psikiater bisa dianggap sebagai orang gila.
Wali kota menegaskan bahwa pemahaman yang salah, dan oleh karenanya mindset (pola pikir) seperti ini yang harus diubah, khususnya masyarakat Kota Medan.
"Pola pikir yang tertanam dalam masyarakat ini, harus diubah mulai sekarang. Kalau tidak, sulit bermimpi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkap Bobby.