Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mencopot Direktur Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Sumatera Utara Harun Al Rasyid dari jabatannya karena kinerja dinilai kurang baik.
"Kembali ke kinerja, itu adik saya, adik kelas saya. Sangat dekat dengan saya, hampir setiap saat main ke rumah saya. Tetapi, ukurannya bukan dekat atau tidak dekat, ukurannya adalah kinerja,” ujar Edy Rahmayadi, di Medan, Senin.
Mantan Pangkostrad itu mengatakan sebelum dicopot, Harun sudah dievaluasi hingga diminta untuk memperbaiki kinerjanya. Meski demikian, Edy enggan membeberkan terkait dengan kinerja buruk tersebut karena itu merupakan aib dari Harun dan bukan untuk konsumsi publik.
"Saya tidak boleh dong buka aib orang, itu kinerjanya begini, begini, panggil, enggak jelas. Saya sampai setingkat langkah pangkat ke dua, saya tidak memanggil langsung, saya yang panggil adalah direkturnya, diakan punya direktur," kata Edy Rahmayadi.
Edy menyebut hingga saat ini pihaknya belum menunjuk pengganti Harun.
Menurut Edy, saat ini PDAM Tirtanadi Sumut belum layak membicarakan kualitas air karena dari segi kuantitas belum terpenuhi.
"Sehingga masih kurang 3.500 liter per detik. Belum lagi kebocoran air ini masih compang-camping yang belum terselesaikan. Hitungannya, tidak semua, iya saya belum bisa memenuhi. Kenapa dia, apakah pipanya bocor atau dibocorkan, jadi dua hal itu yang sangat dekat memengaruhi,"tuturnya
Dia mendorong PDAM Tirtanadi Sumut, untuk terus meningkatkan pelayanan perusahaan BUMD Sumut itu dengan peningkatan kuantitas air didistribusikan ke pelanggan.
“Saya berjanji. Dari konsep kerja 2024 kuantitas tercapai, baru kualitas air, saya minta maaf. Itu kualitas, bukan kuantitas, saya masih kejar kuantitas, kalau kurang, kurang terus kita ini. Tapi, ini ada tahapan kerja,” ujar Edy Rahmayadi.