Medan (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, pihaknya memperkuat sektor pelayanan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan akibat fenomena El Nino.
"Kami memprediksi El Nino tidak memengaruhi pelayanan air bersih kepada masyarakat. Namun, kalau terjadi, pelayanan kami selalu 'stand by' (siaga-red)," ujar Kabir kepada ANTARA di Kompleks Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Medan, Sabtu (17/6).
Salah satu pelayanan itu, dia melanjutkan, adalah dengan menambah mobil tangki untuk membawa air bersih kepada masyarakat yang dibutuhkan.
Kemudian, Perumda Tirtanadi juga meminta semua personelnya untuk lebih cepat menanggapi aduan masyarakat.
Menurut Kabir, permasalahan masyarakat terkait air bersih harus diselesaikan dalam waktu 24 jam.
"Kami harus bergerak cepat dalam menindaklanjutinya," tutur dia.
Kabir melanjutkan, persoalan air yang perlu lekas dituntaskan yakni kebocoran pipa besar.
"Kalau pipa besar pecah, saat itu juga kami perbaiki," kata dia.
Sementara terkait pesimismenya soal El Nino akan menghambat pasokan air bersih kepada para pelanggan Perumda Tirtanadi, Kabir menyebut itu karena kondisi air baku Medan belum terganggu hingga saat ini.
Hal tersebut membuat aliran debit air masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya kekeringan.
El Nino, berdasarkan BMKG, merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.