"Harga Rp38 ribu itu juga masih tinggi. Normalnya sekitar Rp28 ribu per kilogram," tutur Abian.
Para pedagang pun berharap pemerintah segera melakukan upaya-upaya agar harga daging ayam ras terkendali.
"Pemerintah seharusnya turun langsung ke lapangan untuk melihat kesulitan pedagang," ujar Rudi.
Sebelumnya, Rabu (7/6), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumatera Utara menyatakan, mahalnya harga daging ayam terjadi karena harga pakan yang tinggi.
"Daerah-daerah di seluruh Indonesia mengalami hal yang sama. Bahan baku pakan ternak 50 persennya masih impor sehingga harganya mahal," kata Kepala Seksi Pengendalian Barang Pokok Harga dan Promosi (PBPHP) Disperindag ESDM Sumut Iskandar Zulkarnaen.
Selain itu, ia melanjutkan, tingginya harga juga disebabkan oleh banyaknya peternak yang belum beroperasi dengan normal.
Di antara peternak ayam tersebut bahkan ada yang sama sekali tidak berproduksi lagi.
"Banyak peternak yg belum beroperasi dengan normal dan bangkrut," tutur Iskandar.