Aditya mengatakan dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar anak dengan penyakit Kawasaki akan sembuh sepenuhnya tanpa komplikasi jangka panjang.
Mengambil data di Jepang, dia mengatakan dari 26.691 pasien, terdapat 4 (0,015 persen) kasus kematian akibat penyakit Kawasaki pada tahun 2011-2012. Sementara data dari Amerika Serikat menunjukkan angka kematian sedikit lebih tinggi dari Jepang, yaitu sekitar 0,17 persen.
Kematian di kedua negara tersebut terjadi karena komplikasi serius yang paling umum, yaitu pembentukan aneurisma koroner, pelebaran dan pembengkakan pada pembuluh darah jantung. Aditya menyebut aneurisma koroner dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memerlukan pengawasan jangka panjang oleh seorang ahli jantung.
Prognosis penyakit Kawasaki, menurut Aditya, juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia saat menderita penyakit (bayi berusia di bawah 1 tahun memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi), adanya komplikasi kardiovaskular, dan waktu pemberian pengobatan yang tepat. Jika aneurisma koroner terbentuk, pengobatan dan tindak lanjut yang tepat sangat penting untuk memantau dan mengelola kondisi jantung.
Penyakit Kawasaki masih terbilang penyakit yang terlambat dalam penanganan karena diagnosis yang tidak tepat. Maka itu, Aditya mengatakan, penting untuk tetap mengikuti pedoman kesehatan umum, menjaga kebersihan, dan melibatkan tenaga medis jika ada kekhawatiran atau muncul gejala yang mencurigakan pada anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter sarankan imunisasi lengkap kurangi risiko penyakit Kawasaki