Medan (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah meminta seluruh kepala daerah kabupaten/kota di wilayahnya agar terus berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting di tahun ini.
"Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, angka prevalensi stunting kita turun 4,7 persen menjadi 21,1 persen dari sebelumnya 25,8 persen di tahun 2021. Saya berharap upaya kita bersama tidak berhenti sampai di sini, karena target kita tahun ini angkanya bisa turun di 18 persen dan 14 persen di tahun depan," ujar Musa Rajekshah saat menghadiri acara Forum Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dan Rembuk Stunting Provinsi Sumut, di Medan, Senin.
Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menjelaskan penurunan stunting merupakan target utama pembangunan nasional maupun daerah, hal itu karena berpengaruh dengan generasi atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Untuk itu, Ijeck meminta kepala daerah untuk memahami serta berkomitmen bersama-sama dalam penurunan prevalensi stunting di Sumut.
"Memang penanganan penurunan stunting ini yang lebih berperan itu kabupaten/kota. Kami dari provinsi menyampaikan apa yang menjadi program dalam menurunkan stunting," katanya.
Ijeck juga mengingatkan kepala daerah untuk memaksimalkan penyerapan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di tahun ini, sekaligus mengarahkan APBD untuk pembangunan daerah sejalan dengan upaya penurunan stunting.