Pahala menambahkan, enam pelajar itu terdiri dari 4 siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) dan 2 siswi Sekolah Menengah Pertama. Berdasrakan hasil indentifikasi, diketahui pelajar-pelajar tersebut merupakan warga Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
Selanjutnya Kasi Trantib menghubungi pihak sekolah untuk memberi pembinaan, pengarahan dan pernyataan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
"Setelah dilaporkan ke Pimpinan (Sekdakot), atas arahan beliau dalam waktu dekat bagunan kosong itu akan diberi pembatas semacam pengahalang atau pagar agar para pelajar dan masyarakat tidak bebas keluar masuk," sebut Pahala.