Medan (ANTARA) - Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendorong Perguruan Tinggi (PTN), terutama PTN Berbadan Hukum (PTN-BH) di Indonesia, mampu memberikan kontribusi pada wakaf uang atau dana abadi, untuk dikelola dan bertujuan untuk pengembangan kampus tersebut.
Ketua BWI, Prof. Muhammad Nuh di Medan, Selasa, mengatakan, PTN memiliki potensi besar dalam mengumpulkan dan mengelola wakaf bersama BWI, sehingga dapat memberikan dampak baik dalam peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi tersebut.
"Tidak bisa dihitung, karena saking banyaknya. Wakaf itu, bisa berupa tanah. Ada wakaf uang, kalau digali akan besar luar biasa," katanya pada acara BWI Goes to Campus, di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU).
Nuh membeberkan saat ini, BWI mengelola wakaf dari sejumlah universitas yang berstatus PTN-BH di Indonesia, sekitar Rp 700 miliar, sehingga memberikan potensi besar wakaf yang bisa dikelola bersama.
"Sekarang aja, yang dikelola oleh BWI baru sekitar Rp 700 miliar. Berapa jumlah universitas kita, ada ribuan," sebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Melalui BWI Goes to Campus yang digelar di Universitas Sumatera Utara (USU) , Nuh mengungkapkan pihaknya menyadari wakaf dari mahasiswa hingga civitas perguruan tinggi, akan memberikan manfaat luar biasa untuk kepentingan dan kemajuan PTN tersebut juga memberikan pemahaman secara luas tentang wakaf tersebut.
Nuh mengungkapkan, BWI menargetkan pada tahun 2023, pengelolaan wakaf dari PTN-BH bisa menembus Rp1 triliun. Sehingga tingkat kesadaran untuk berwakaf terus digalakkan secara khusus di universitas dan secara umum di kalangan masyarakat.
"Tahun ini, mudah-mudahan bisa tembus Rp1 triliun lah. Kami ingin memberikan perhatian khusus perguruan tinggi karena, perguruan tinggi bisa tumbuh baik, kalau ada dana abadi. Tidak mengandalkan dana SPP semata saja. Tapi, ada dana abadi," katanya.
BWI dorong PTN berkontribusi pada wakaf kemajuan pendidikan
Selasa, 16 Mei 2023 17:41 WIB 1178