Binjai (ANTARA) - Wali Kota Binjai Muhammad Idaham memberikan masukan agar Badan Wakaf Indonesia (BWI) dapat menerapkan aplikasi online kepada masyarakat yang ingin berwakaf agar organisasi ini lebih dikenal lagi di khalayak luas.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelantikan pengurus BWI Binjai, di Binjai, Kamis.
"Kalau BWI terbuka secara online, anak-anak kita dan kita semua melalui android yang kita punya sudah bisa mewakafkan dana yang kita punya", jelasnya.
Baca juga: PKK Binjai gelar lomba lima katagori dalam HKG
"Pemkot Binjai siap membantu membuatkan aplikasinya, BWI hanya cukup mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya saja.
Tidak harus ahli komputer tetapi cukup tau saja menjalankan komputer. Nanti tim kami akan membimbing dan memberikan pembinaan kepada mereka", lanjutnya.
Sementara itu Drs H Abd Rahman MA, Kepala Kementerian Agama Binjai mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang baru saja dilantik.
"Kota Binjai mayoritas beragama Islam tentu sangat berpotensi memiliki wakaf yang besar untuk dikembangkan, oleh karena itu saya berharap kepada pengurus yang baru dilantik kedepannya pengurusan BWI periode ini harus tampil beda dari periode sebelumnya", jelasnya.
Abdul Rahman menambahkan bahwa di kota Binjai ini tanah wakaf sebanyak 322 persik dimana 291 persik sudah bersertifikat tinggal 31 persik lagi yang belum bersertifikat, lima diantaranya sudah proses BPN.
"Mengenai tanah wakaf tersebut, saya berharap pengurus harus aktif, serius dalam menjaga dan mengamankan aset wakaf ini kedepannya", lanjut Abdul Rahman.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (WBI) Perwakilan Sumatera Utara Drs H Syariful Mahya Bandar M.AP berharap untuk pengurusan Badan Wakaf Indonesia (BWI) periode kedua ini dapat memajukan BWI.
"Evaluasi kami periode pertama boleh dibilang antara jalan tidak jalan, mudah-mudahan periode kedua ini membangunkan kita, membangkitkan semangat kita bagaimana BWI perwakilan Binjai bergerak kedepan sesuai tupoksi fungsi badan wakaf itu sendiri," ujar Syariful.