Sementara itu, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga wilayah Aceh, Arwin Agustri Nugraha mengatakan, sejak QR Code Subsidi Tepat diterapkan, konsumsi harian BBM jenis biosolar mengalami penurunan. Stok BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga tercukupi dan aman. "Konsumsi biosolar pada Februari tahun ini lebih rendah bila dibandingkan dengan Desember tahun lalu. Dengan diterapkannya QR Code Subsidi Tepat, hampir tidak ada SPBU yang kritis stoknya karena jumlah stok selalu lebih besar dan menyesuaikan dari permintaan," kata Arwin.
Selain itu, penggunaan QR Code Subsidi Tepat juga dapat melihat transaksi BBM Subsidi yang tidak wajar. Dengan sistem digitalisasi, Pertamina Patra Niaga dapat merekam semua transaksi BBM Subsidi termasuk jenis konsumennya termasuk plat nomor kendaraan.
Ketentuan tentang pengguna yang berhak membeli BBM bersubsidi telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Selain itu ada juga Surat Keputusan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/Kom/2020 tentang Pengendalian Penyaluran JBT oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan Pada Konsumen Pengguna Transportasi Kendaraan Bermotor untuk Angkutan Orang atau Barang.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Program Subsidi Tepat, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga, @mypertamina, dan @pertamina_sumbagut.