Medan (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara meminta kaum ibu mengembangkan kreativitas dalam pengolahan berbagai makanan dan minuman menjadi industri rumahan yang diharapkan dapat menambah pendapatan keluarga.
"Ini momentumnya, kami ingin dari lomba ini muncul ide-ide bisnis dari ibu-ibu sekalian dan menjalankannya dengan baik," kata Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis di Medan, Jumat, terkait lomba membuat takjil untuk meningkatkan industri rumahan.
Ia mengatakan di bulan Ramadhan, makanan merupakan salah satu sektor yang berkembang karena kebiasaan masyarakat Indonesia, membeli berbagai jajanan untuk berbuka. Kebiasaan ini menjadi berkah bagi pedagang tetap atau musiman.
Walau begitu, Nawal Lubis berharap Ramadhan ini menjadi momentum masyarakat yang ingin berbisnis makanan. Dimulai dari industri rumahan yang mampu meningkatkan penghasilan dan berlanjut ke usaha yang lebih besar.
Melalui lomba tersebut, ia juga berharap peserta bisa memperluas jaringannya untuk mengembangkan bisnis entah itu sponsor atau kerja sama dengan pebisnis lainnya. Sehingga lomba ini tidak hanya berhenti setelah pembagian hadiah.
"Perluas jaringan ibu-ibu, di sini ada sponsor, pengusaha, atau ada yang mau jadi investor, kita manfaatkan kesempatan ini, saya harap lomba-lomba seperti ini tidak berhenti setelah pembagian hadiah saja," katanya.
Sebelumnya Ketua Majelis Taklim Perempuan Indonesia (MTPI) Sumut Aminah Yunus menyampaikan lomba membuat takjil yang diharapkan mampu memicu semangat para ibu-ibu untuk lebih berkreasi menyajikan takjil tersebut diikuti 50 peserta yang dibagi menjadi tiga kategori.
"Peserta kita kreatif-kreatif, ada yang mengganti santan kue dengan susu, minuman, puding dan lainnya, saya rasa bila ini ditekuni bisa menjadi bisnis yang bagus," katanya.