Medan (ANTARA) - Seperti biasa Rajab Pulungan bersama teman-teman duduk menyeruput kopi. Suasana pagi itu sangat mendukung mereka untuk berladang. Semilir angin dan gemuruh air membuat semangat bertambah bagi Kelompok Tani Aek Pahu.
Rajab merupakan satu diantara 17 orang yang ikut mengelola lahan pertanian organik di kawasan lahan aktif PT. Agincourt Resources Martabe Gold Mine.
Lahan pertanian dengan luas 4 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Aek Pahu itu, bertempat di Desa Napa, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Dengan luas lahan tersebut, Rajab dan rekannya memanfaatkannya dengan membuat tanaman padi menggunakan pupuk organik dan sisa lahan, ditanami sayuran dan buah.
Menurut Rajab, metode penanaman padi dengan pupuk organik merupakan hasil inovasi PT Agincourt Resources.
"Semenjak lima tahun terakhir menggunakan pupuk organik, hasil pertanian kami meningkat pesat. Hasilnya bisa dua kali lipat dari sebelumnya," kata Rajab kepada Antara.
Selain hasil pertanian berlipat, Rajab dan temanya merasa lebih hemat dalam biaya operasional selama penanaman padi berlangsung.
"Tak perlu pening memikirkan pupuk lagi. Kami saat ini mengandalkan pupuk organik semua, dan ini menjadi inovasi kami sekaligus solusi krisis pangan dibalik kekhawatiran tambang emas," kata Rajab.
Manager Community Development PT. Agincourt Resources Rohani Simbolon masih ingat betul lika-liku perjalanan dalam mengubah skema pertanian kelompok Tani Aek Pahu yang sebelum menggunakan pupuk organik.
Bagi Rohani, bukan hal yang mudah, bisa mengubah kebiasaan petani yang sudah lama bertani secara konvensional kini beralih menggunakan pupuk organik. Penuh perjuangan, pendekatan dan arah yang jelas.
"PT. AR bekerja sama dengan PPL Batang Toru untuk mendampingi petani dalam hal budidaya. PT. AR juga memfasilitasi kelompok tani agar seluruh proses budidaya dan
produksinya mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organic Seloliman dan sertifikasi halal dari MUI Provinsi Sumatera Utara," kata Rohani kepada Antara.
Usaha tidak mengkhianati hasil. Begitu juga dengan perjuangan Kelompok Tani Aek Pahu, kini mereka berhasil memegang sertifikasi organik dan halal.
Menurut Saroha, hasil Kelompok Tani Aek Pahu kini sudah menjajaki pasar luas Daerah. Dan hal ini menjadi kebanggaan mereka dalam mengelola ladang dengan metode organik.
"Dari hasil panen petani, pasar yang dijangkau Kelompok Tani sudah di Padang Sidempuan dan beberapa pembeli potensial di Kota Medan," katanya.
Solusi krisis pangan di balik kekhawatiran Tambang Emas Martabe
Jumat, 10 Maret 2023 16:14 WIB 1116