Medan (ANTARA) - Sebanyak sembilan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kota Medan, Sumatera Utara, menembus pasar ekspor dalam pemulihan ekonomi nasional.
Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution, di Medan, Kamis, menyebut beberapa produk UMKM diekspor ke negara tujuan, seperti Jepang, India, Belanda, dan Amerika.
"Insya Allah setiap bulan ada terus yang diekspor. Ini ekspor pertama yang diluncurkan oleh bapak Wali Kota Medan," jelasnya.
Pihaknya mengaku selalu melakukan pembinaan produk pelaku UMKM, seperti pengemasan, rasa, kualitas dan kuantitas agar dapat bersaing dengan produk luar negeri.
Adapun sembilan produk pelaku UMKM yang diekspor yakni 5 ton kulit pinus negara tujuan Jepang, 2 ton sekam tujuan Jepang, dan 500 kilogram daun kelor tujuan Australia.
Selanjutnya 20 ton sapu lidi tujuan India, 300 kilogram sambal gerilya tujuan Belanda dan 700 kilogram bunga telang negara tujuan Arab Saudi.
Kemudian 500 kilogram gula aren dan aren cair tujuan Belanda, 19 ton kopi tujuan Amerika, serta1.000 helai kain Ulos dengan negara tujuan Zimbabwe dan Jerman.
"Alhamdulillah produk UMKM kita terpilih. Ada banyak item, hanya saja persyaratan agak ribet dan rumit. Itu yang harus kita tempuh, sehingga produk UMKM binaan kita bisa diekspor," paparnya.
Benny juga mengatakan bahwa pembinaan terhadap pelaku UMKM di daerah ini terus dilakukan agar dapat bersaing di pasar global, baik kemasan maupun cita rasa.
Data Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan menyebut di daerah ini jumlah UMKM sebanyak 27.753 unit terdiri atas usaha mikro 22.213 unit, usaha kecil 5.447 unit, dan usaha menengah 103 unit.
"Kita juga bantu menyiapkan persyaratan ekspor. Walau itu sulit, namun kita terus upayakan agar produk UMKM kita dapat menembus pasar global," ujar dia.