Pangururan (ANTARA) - Kepala desa di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, diminta untuk memberikan perhatian maksimal pada kasus stunting yang ada di wilayahnya msing-masing, sehingga diharapkan tahun 2024 tidak ada lagi kasus stunting di Samosir.
Bupati Samosir Vandiko Gultom di Pangururan, Selasa mengatakan sebagai salah satu lokus stunting, maka mengimbau masyarakat tidak malu, segera melaporkan jika ada anak yang stunting sehingga segera mendapatkan penanganan.
Sebagai program nasional, stunting merupakan perhatian presiden sehingga harus benar-benar ditangani. stunting masih bisa dipulihkan sampai anak berumur 2 tahun.
"Tidak usah malu, laporkan kepada penyuluh untuk ditangani, ini juga demi generasi muda yang sehat kedepannya. Mari kita atasi secara bersama-sama," katanya.
Sebagai bentuk perhatian untuk penurunan stunting, Bupati Samosir menyerahkan bantuan Rp3,5 juta selama 10 bulan untuk pemenuhan gizi anak.
"Hari ini ada banyak pelayanan yang kami bawa dan gratis, silahkan masyarakat diarahkan, untuk menggunakan seluruh pelayanan," katanya.
Baca juga: Pemkab Samosir edukasi petani pembuatan pupuk organik
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan pihaknya terus memaksimalkan Program Bunga Desa (Bupati Berkantor di Desa) sebagai upaya untuk melakukan pendekatan pelayanan pembangunan kepada masyarakat di desa.
Hal itu penting dilakukan untuk memastikan berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan sebelumnya berjalan dengan baik sampai di tingkat desa serta memastikan seluruh program benar-benar dirasakan masyarakat.
"Melalui pembangunan di desa otomatis kita akan maju. Saya ingin menyerap secara langsung aspirasi dan melihat kondisi desa. Turun langsung dan mendengar langsung keluhan masyarakat. Apa yang bisa dikerjakan akan dikerjakan langsung dan apa yang belum bisa akan ditampung dalam program pembangunan ke depan," katanya.