Medan (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Bidang Dakwah Prof Dr H. Mohd Hatta mengatakan perayaan Hari Imlek 2023 menunjukkan toleransi dan kerekatan antarpemeluk agama dan etnis di Indonesia.
"Alhamdulillah perayaan Imlek berjalan dengan baik bahkan kelihatan sangat meriah karena banyak fasilitator yang mendukung perayaan itu," katanya di Medan, Selasa.
Ia menyebutkan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan yang erat dalam berbagai perbedaan yang ada di Tanah Air.
Hal itu tercermin dalam budaya gotong royong dalam berbagai kegiatan yang meretas berbagai perbedaan yang ada.
"Sikap toleransi dan saling menghargai adalah pusaka leluhur yang masih dipakai dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan berbagai program pemerintah untuk mempertahankan budaya ini pastilah diapresiasi asalkan tidak dibumbui politik belah bambu.
Berdiri secara adil, arif dan bijaksana, kata dia, seyogyanya dapat dirasakan dengan nyaman bagi penganut agama.
"Tentunya upaya pemerintah yang diharapkan bukan simbol yang kian hari terasa meresahkan," katanya.
Hatta menambahkan program pemerintah dalam memelihara toleransi antarumat beragama dan meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan antar suku dan agama di Indonesia selama ini benar-benar terwujud dengan baik dan saling menghargai.
Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama yang berdampak penguatan persatuan dan kesatuan menjadi modal besar pemerintah dan semua pihak dalam mengoptimalkan pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Rukun menjadi kunci untuk menopang sukses pembangunan yang diselenggarakan pemerintah pusat dan daerah.
"Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap meningkatkan pemahaman umat beragama sehingga kerukunan tetap terjalin, dan aqidah terjamin," demikian Mohd Hatta.