Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan berdasarkan data yang ada pada semester pertama tahun 2022 terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumut.
Hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak 36 titik bila dibandingkan dengan semester satu tahun 2021, ucap Edy, dalam sambutannya ketika memimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lanud Soewondo Medan, Jumat.
Edy menyebutkan, jumlah hotspot tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dimana bulan Juni 2022 terdapat 14 hotspot. Sementara bulan Juli 2022 terdapat 146 titik hotspot atau mengalami kenaikan 942 persen.
Wilayah hotspot tersebut terbanyak dari Periode Juni dan Juli adalah Kabupaten Tapanuli Utara 37 titik, Kabupaten Tapanuli Tengah 23 titik dan Kabupaten Labuhan Batu 20 titik, Kabupaten Toba 18 titik dan Kabupaten Tapanuli Selatan lima titik.
"Peningkatan hotspot yang cukup tinggi terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir dimana terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah Provinsi Sumut untuk periode 1 hingga 9 Agustus 2022," ucapnya.
Baca juga: Gubernur minta KPID Sumut bekerja maksimal
Gubernur mengatakan, bahwa apel kesiapan kebakaran hutan dan lahan ini merupakan suatu tahapan penting untuk mengingatkan akan perlunya upaya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Sumut.
Karena Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang ketiga, setelah Brazil dan Konggo menunjukkan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan dan lahan merupakan bagian dari upaya pelestarian dunia.
"Melalui kegiatan ini diharapkan untuk memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, TNI-Polri dan seluruh instansi terkait lainnya dan organisasi pencinta lingkungan," kata Gubernur Sumut.