Medan (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Medan Hasyim menyatakan bahwa pemerintah kota menjawab kepastian pembangunan sejumlah proyek infrastruktur besar yang dilakukan di Kota Medan pada 2023.
"Seperti fly over (jembatan layang), itu kan proyek nasional. Kita harus mengikuti penjadwalan dari program yang dilakukan pemerintah pusat. Artinya Pemkot Medan sudah berupaya, dan sudah maksimal," tegas Hasyim di Medan, Selasa.
Pernyataan tersebut diberikannya menanggapi pertemuan Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono di Jakarta, Kamis (14/4).
Hal ini juga sekaligus menjawab permintaan Wali Kota Medan untuk menghilangkan ego sektoral ketika memimpin rapat sinkronisasi program/kegiatan bidang pekerjaan umum tahun anggaran 2022 di Balai Kota Medan, Kamis (10/3).
"Memang awalnya 2022, mungkin ada berbagai pertimbangan lain atau hal-lain yang harus ditunda menjadi 2023 oleh pemerintah pusat," katanya.
"Kita pemerintah daerah harus ikut. Sebab, ini kan proyeknya nasional berdasarkan APBN," tutur Hasyim.
Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution pekan lalu memastikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur besar dan penting di Kota Medan bakal dimulai pada 2023.
"Alhamdulillah, kita sudah bertemu Pak Menteri PUPR. Saya sampaikan rencana pembangunan di Kota Medan. Tahun ini semua dirampungkan hingga pembangunan fisiknya sudah bisa mulai 2023," kata Bobby.
Wali kota mengaku sempat melaporkan rencana Pemkot Medan yang membangun sejumlah proyek infrastruktur penting di Kota Medan kepada menteri PUPR.
Di antaranya jembatan layang di Jalan Gatot Subroto Simpang Manhattan, revitalisasi Stadion Teladan, revitalisasi Stadion Kebun Bunga, pembangunan dan perawatan jalan nasional di Kota Medan.
Seperti untuk merevitalisasi Stadion Teladan membutuhkan anggaran sekitar Rp800-an miliar. "Iya, kita berharap seluruhnya ditanggung APBN. Tapi kalau tidak memungkinkan, ya kita padukan dengan APBD yang kita punya," ujar Wali Kota Bobby.