Medan (ANTARA) - Sumatera Utara mencatat hasil devisa sebesar Rp393,24 juta dari ekspor lobak yang sudah direbus ke Jepang di awal tahun 2022.
"Nilai sebesar Rp393,24 juta itu berasal dari volume ekspor lobak rebus sebanyak 22,2 ton," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan Kementerian Pertanian, Andi PM Yusmanto di Medan, Minggu.
Menurut dia, ekspor lobak rebus dari Sumut itu tetap ada dalam beberapa tahun terakhir karena importir Jepang terus melakukan permintaan.
Andi menyebutkan ekspor lobak itu terakhir dikapalkan Kamis (7/4/2022) bersamaan dengan kegiatan Presiden Jokowi Widodo melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji di Jambi.
"Termasuk lobak, pada Kamis lalu, Karantina Pertanian Belawan juga melepas ekspor komoditas pertanian asal Sumut lainnya berupa 9.701 ton hasil tumbuhan hidup, 197 ribu batang tumbuhan hidup dan 3.228 meter kubik dengan total nilai ekspor Rp319 miliar," katanya.
Menurut dia, selain lobak, Jepang juga terus melakukan permintaan ubi jalar ke Sumut. Pada awal April, katanya, ada pengapalan ubi jalar sebanyak 21 ton ke Jepang dengan nilai Rp529,660.
"Harapannya, ekspor komoditas yang masuk dalam golongan hasil tumbuhan hidup itu terus meningkat. Apalagi COVID-19 sudah mereda," katanya.
Menurut Andi, dukungan pemerintah daerah dan kerja sama atau sinergi yang kuat antara petani dan pelaku usaha akan meningkatkan ekspor.
"Bukan hanya volume yang meningkat, tetapi negara tujuan ekspor diharapkan terus bertambah," katanya.
Karantina Pertanian Belawan, ujar dia, akan terus mendorong para pelaku usaha di bidang pertanian untuk meningkatkan ekspor dengan memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan.
"Kemampuan memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor akan meningkatkan volume ekspor," katanya.
Sumatera Utara ekspor lobak rebus ke Jepang
Minggu, 10 April 2022 22:30 WIB 2779