Simalungun (ANTARA) - Perlahan-lahan, bagian demi bagian, pembangunan fisik Masjid Al Jariyah di Huta 4, Nagori Karangrejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun mendekati rampung.
Masjid, tempat ditemukannya mushaf Quran berusia ratusan tahun itu mulai direnovasi tahun 2016, pencapaian pengerjaan kira-kira 60-70 persen.
Maklum, renovasi ketiga kali rumah ibadah yang semula berstatus mushalla itu dikerjakan manakala dana yang terkumpul mencukupi.
Maklumnya lagi, dana itu masih bersumber dari dua tabung infaq yang ditaruh di depan halaman masjid dan satu lagi, di jalan umum menuju objek wisata pemandian alam Karangsari/Karanganyar.
Plus, dari sedekah jariyah warga yang punya hajat tertentu, ya tentunya tergantung waktu-waktu tertentu pula.
Belum ada bantuan dari Pemerintah, apakah itu Pemerintah Daerah setempat, maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pengurus Masjid, Panitia Pembangunan dan jamaah bilang Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi pernah menjanjikan bantuan dana, sewaktu mushaf tersebut diserahkan ke Museum Quran di Medan pada 2019.
Bagitu juga dengan Bank Sumut, yang saat penyerahan titipan mushaf tersebut turut hadir dan menjanjikan bantuan dana.
Alhamdulillah sampai saat ini, Ramadhan 1443 Hijriyah belum terealisasikan, dan janji tersebut masih tetap dinantikan.
"Proposal sudah beberapa kali dikirim, terakhir tahun 2022 ini. Mudah-mudahan kali ini ada respon," sebut Ketua BKM Al Jariyah, Suario didampingi Ketua Panitia Pembangunan Suhendra SPd, dan Bendahara Anto, Kamis (8/4).
Bila bantuan terealisasi, pengerjaan pembangunan masjid di lahan berukuran 22 x 25 meter persegi itu dapat segera dirampungkan.
Para jamaah, di antaranya Jumian, Boiran, Suhen, Sampun, Tunggal, Misno, Sahdi, Edi, Dedi, Jarwo, Samsudi, Suhendrik, Nasir, Sariadi, Kusmiadi, mengamini harapan itu.
Masjid Al Jariyah Simalungun menanti janji Gubsu
Kamis, 7 April 2022 7:18 WIB 2163