Medan (ANTARA) - Pizza, makanan khas Italia ini mungkin sudah tidak terasa asing bagi para pecinta kuliner.
Makanan ini pertama kali tercatat pada abad ke-10 dalam naskah Latin dari Gaeta, Central Italy, saat ini sudah banyak diadaptasi di berbagai negara dengan inovasi yang beragam.
Di Indonesia, pizza memiliki banyak peminat. Lalu, bagaimana jika pizza diolah menggunakan rempah khas dari Suku Batak, yaitu andaliman.
Pizza andaliman adalah kuliner yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Balige, kota yang terletak di pesisir Danau Toba, tepatnya di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Pizza andaliman ini bisa ditemukan di sebuah kafe yang terletak di Jalan Tarutung KM 1 Sangkar Ni Huta, Kabupaten Toba.
Lokasi kafe ini berada di pinggir jalan lintas Sumatera, tidak sulit ditemukan. Papan bertuliskan "Pizza Andaliman" sebagai petunjuk berada tepat di depan kafe tersebut.
Suasana kafe tersebut terlihat begitu asri, luas dan teduh. Setiap penataan ornamennya sangat enak dipandang mata.
Kafe ini menyediakan banyak tempat duduk yang terbuat dari kayu yang dikelilingi pepohonan dan pemandangan alam sehingga memberi kesan santai dan segar.
Sesuai dengan namanya, pizza andaliman diolah menggunakan bahan dasar bumbu andaliman. Andaliman punya nama latin Zanthoxylum Acanthopodium, sering juga dikenal sebagai rempah tuba.
Andaliman masuk dalam rumpun jeruk-jerukan. Inilah mengapa andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut. Bentuk buahnya yang kecil-kecil bergerombol dan besarnya seperti buah lada berwarna hijau ini hanya tumbuh di dataran tinggi dengan suhu sejuk di sekitar Danau Toba.
Daerah yang cocok untuk pertanaman andaliman adalah di daerah dengan ketinggian 1.100 sampai dengan 1.500 m di atas permukaan laut (dpl) dengan kondisi udara yang dingin.
Andaliman adalah rempah khas yang sering ditemui di setiap masakan khas Batak. Dalam kuliner Batak, andaliman diolah pada bentuk segar atau kering yang biasanya dihaluskan lalu dijadikan bumbu untuk berbagai macam masakan.
Tak hanya bumbu, andaliman juga menjadi resep yang tak tergantikan dalam membuat berbagai macam sambal khas Batak, seperti sambal andaliman dan sambal tuktuk.
Serbuk buah andaliman yang mengandung senyawa aromatik dan minyak esensial juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang memiliki khasiat untuk menghambat perkembangan bakteri.
Kandungan vitamin C dan E alami dalam buah ini juga dapat berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Di dunia pertanian sendiri, andaliman dapat diandalkan sebagai insektisida yang mampu menghambat pertumbuhan hama bubuk jagung dari serangga sitophilus zeamais.
Popularitas andaliman memang sudah mendunia. Terbukti dengan jejaknya yang sudah masuk dalam peta bumbu dunia.
Soal rasa, andaliman yang disebut juga lada batak ini terbilang pedas getir yang dapat membuat sensasi lidah kebas saat menyantapnya. Namun rasa inilah yang membuat andaliman selalu dirindukan khususnya oleh orang Batak yang merantau.
Pizza andaliman ini merupakan buah ide dari seorang wanita kelahiran Jakarta yang bernama Imelda Napitupulu bersama sang suami, Sebastian Hutabarat.
Pizza andaliman ini sekilas bentuknya sama dengan pizza yang sering ditemukan di kota-kota besar. Tampilannya menarik dengan campuran irisan daging dan aneka sayuran lokal seperti tomat, timun, jagung, kacang panjang, wortel, kembang kol dan daun bawang.
Namun yang membedakan adalah sensasi rasa dari bumbu andaliman itu sendiri. Ada rasa jeruk yang dibalut dengan rasa pedas. Bumbu andaliman ini bahkan bisa menimbulkan kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada.
Hal lain yang menarik pada pizza andaliman ini terletak pada sausnya yang memiliki tiga varian, yakni saus mayonaise, saus cabe dan saus andaliman yang dihidangkan dengan piring yang panjang.
Saus andaliman menjadi bumbu utama makanan ini. Saus andaliman yang digunakan adalah perpaduan antara rempah andaliman, serai, wortel, bunga kol, kacang panjang dan daun bawang. Semua bahan tersebut digiling halus hingga semua bahan tercampur menjadi satu.
Dalam pengolahannya, andaliman yang sudah dihaluskan dioleskan secara merata di atas adonan tepung yang sudah dibentuk, kemudian dipanggang selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.
Untuk tampilan pizzanya sendiri cukup memikat mata dengan potongan daging, tomat, sosis dan taburan keju yang semakin mempercantik makanan ini.
Lelehan kejunya begitu menggiurkan dan menambah sensasi di setiap gigitan jika dinikmati selagi panas. Ketika dingin, potongan pizzanya juga tetap terasa lembut di lidah.
Bisnis pizza andaliman ini sudah digeluti kedua pasangan suami istri ini sejak 2015. Berawal dari ketertarikan mereka pada sebuah hidangan pizza saat menghadiri acara di sebuah desa kecil di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Berangkat dari situlah mereka mulai mencoba membuat pizza yang dipadukan dengan biji andaliman hingga akhirnya mereka bisa menghadirkan pizza bergaya Italia dengan cita rasa khas Batak.
Pizza andaliman racikan mereka akhirnya bisa diterima oleh lidah masyarakat lokal. Selain masyarakat lokal, wisatawan mancanegara kerap datang dan mencicipi pizza buatannya.
Makanan ini juga telah menjadi kuliner khas yang wajib dicoba saat menyambangi Danau Toba.