Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menyambut gembira dengan telah diterbitkannya Emergency Use Authorization (EUA) atau persetujuan penggunaan darurat dari Badan POM (BPOM) terhadap vaksin Sinopharm untuk dosis lanjutan atau booster.
“Alhamdulillah, EUA dosis lanjutan atau booster untuk vaksin Sinopharm telah dikeluarkan oleh Badan POM. Masyarakat yang telah mendapat vaksin Sinopharm dosis primer lengkap sekurang–kurangnya 6 bulan, sudah bisa menerima vaksin booster vaksin Sinopharm ini," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menteri BUMN itu juga bersyukur bahwa sertifikat vaksin Sinopharm telah tersedia di aplikasi PeduliLindungi.
"Saya juga bersyukur, bahwa sertifikat vaksin Sinopharm sudah tersedia di Peduli Lindungi,” katanya.
Baca juga: Menteri Erick dukung DPR bentuk panja penyelamatan Garuda Indonesia
Vaksin Sinopharm telah mendapatkan EUA dari Badan POM sebagai vaksin dosis lanjutan atau booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas. Dengan demikian, masyarakat yang telah mendapat vaksin Sinopharm dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan, sudah bisa menerima vaksin booster produksi Beijing Bio-Institute Biological ini.
Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas.
Sebelumnya Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk Verdi Budidarmo mengatakan sertifikat untuk vaksin booster Sinopharm sudah tersedia dan bisa diakses oleh masyarakat di aplikasi PeduliLindungi.
Vaksin lanjutan atau booster Sinopharm ini hadir untuk membantu percepatan program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah dan setelah dilakukan booster dengan Sinopharm tersebut. Sertifikat untuk vaksin dosis lanjutan atau booster bisa diakses di Peduli Lindungi.