Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengungkapkan betapa besar kecintaannya kepada PSMS Medan. Bahkan ketika ada orang yang berniat mengakuisisi PSMS Medan dengan nilai Rp50 miliar, Edy mengaku menolaknya.
Menurutnya, PSMS Medan adalah harga diri. Sehingga ia tidak mau harga dirinya dihargai meski nilainya fantastis mencapai Rp50 miliar.
"Yang nawar (PSMS) orang Singapura, ditawarnya Rp50 miliar, kau bisa bayangkan aku dihargai segitu, ini harga diri, sampai kapanpun tak akan ku lepas lagi," kata Edy saat menyemangati skuad PSMS Medan usai pertandingan melawan PSPS Riau di Hotel Grand Elit Kota Pekanbaru.
Mantan Pangkostrad itu merupakan pemegang saham mayoritas di PSMS Medan. Di klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut Edy juga tercatat sebagai pembina.
Baca juga: PSMS pastikan tiket delapan besar Liga 2 usai kalahkan PSPS
Sayangnya mantan Ketua Umum PSSI itu tidak menceritakan kapan tawaran orang Singapura untuk bisa menguasai kepemilikan PSMS Medan diterimanya. Dan juga siapa sosok orang Singapura tersebut tidak diungkapkannya secara rinci.
Kepada seluruh skuad baik pemain, pelatih maupun official, Edy meminta untuk bersikap loyal. Khusus kepada pemain, dia meminta agar berjuang penuh ketika turun di lapangan.
Baca juga: Edy Rahmayadi optimistis PSMS Medan lolos Liga 1
"Saya minta loyal, kalau bisa mati di tengah lapangan, pertahankan reputasi PSMS," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Edy Rahmayadi juga merogoh koceknya sebagai bonus untuk pemain yang berhasil mengandaskan perlawanan PSPS Riau. Kemenangan tersebut memastikan PSMS Medan lolos ke babak delapan besar Liga 2.
"Pokoknya ada segitu, bagi-bagi, sama istri kalau yang udah berkeluarga dibagi. Selamat untuk kita semua, selamat untuk Sumatera Utara," tutupnya.
PSMS Medan pernah ditawar Rp50 miliar, Edy Rahmayadi menolak
Selasa, 23 November 2021 9:14 WIB 1927