Medan (ANTARA) - Masyarakat Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) menilai Pemerintah Kota Medan serius mewujudkan pembangunan Medan Islamic Center yang sudah tertunda selama 17 tahun.
"Kita sambut positif Islamic Center yang segera diwujudkan pada 2022 karena tertunda 17 tahun," kata Ketua Umum MABMI, Datok Sri Syamsul Arifin, di Medan, Ahad (14/11).
Syamsul yang juga mantan Gubernur Sumut ini, mengaku Medan Islamic Center salah satu kebutuhan umat di Kota Medan yang mayoritas berpenduduk muslim.
Baca juga: Wali kota segera realisasikan pembangunan Medan Islamic Center
Selama ini, pembangunan Medan Islamic Center baru sampai tahap perencanaan, padahal Pemkot Medan telah memiliki lahan seluas 21 hektare di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan, untuk mewujudkan program tersebut.
"Bukan hanya budaya, tapi hidup secara islami, di antaranya pusat kajian, pusat dakwah dan ekonomi umat. Kita yakin, apalagi didukung MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Datok.
Banyak dampak positif terbangunnya Medan Islamic Center, di antaranya pembenahan infrastruktur dan destinasi wisata religi yang menyumbang bagi pendapatan asli daerah (PAD).
"Saya bersyukur Pak Wali kita ini siap ditegur MUI. Itu ciri pemimpin yang baik, tidak jauh dari ulama. Belum lagi program lainnya, seperti parkir elektronik untuk meningkatkan PAD," tutur Syamsul.
Wali Kota Medan Bobby Nasution sebelumnya menyatakan terkait dengan pembangunan fisik Medan Islamic Center akan ditampung di APBD Kota Medan 2022.
"MUI banyak membantu, salah satunya memutuskan pembangunan Medan Islamic Center," kata dia.