Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara Bobby Nasution mengaku pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang ketiga COVID-19, salah satunya memastikan ketersediaan stok obat-obatan dan oksigen medis dalam kondisi aman.
Begitu juga dengan fasilitas kesehatan, seperti ruang perawatan atau isolasi terpusat untuk pasien COVID-19. Semuanya, kata dia, dalam kondisi tersedia.
Baca juga: Pemkot Medan perketat pengawasan di lokasi wisata cegah gelombang ketiga
"Persiapan yang paling penting untuk gelombang ketiga itu adalah pencegahan. Kalau namanya oksigen, obat-obatan dan ruangan, itu masuk ke treatment. Treatment kita siapkan," katanya di Medan, Sabtu (13/11).
Pemerintah Kota Medan juga meningkatkan pelacakan kontak erat pasien COVID-19, pengetesan dan percepatan vaksinasi, sebagai langkah antisipasi terjadinya gelombang ketiga COVID-19.
"Pelacakan ini harus kita galakkan dan yang paling penting protokol kesehatan serta serbuan vaksinasi. Ini yang harus terus menerus kita ingatkan pada masyarakat," ujarnya.
Meski demikian, wali kota berharap gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi pada akhir tahun 2021 ini tidak akan terjadi di Tanah Air, terlebih di Kota Medan.
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat Kota Medan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
"Jangan karena kita sudah punya ruangan, sudah siapkan isolasi, segala macam menjadikan ini seolah-olah kita sudah siap gelombang ketiga untuk menampung sebanyak-banyaknya korban COVID-19. Kita enggak mau seperti itu," ujarnya.