Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani menegaskan pandemi COVID-19 masih ada di Indonesia sehingga masyarakat harus terus waspada terhadap virus tersebut.
"Artinya Badan Kesehatan Dunia belum mencabut kondisi pandemi di seluruh dunia. Ancaman COVID-19 ini masih hadir walaupun beberapa negara, termasuk Indonesia, angka kasusnya sudah bisa dikatakan melandai, sudah dapat mengendalikan penyebaran kasus," kata Laura di Jakarta, Jumat.(12/11)
Karena masih dalam keadaan pandemi, Laura mengatakan kondisi Indonesia saat ini masih belum aman. "Yang diperlukan adalah kewaspadaan walaupun kasusnya juga bisa dikatakan sudah enggak banyak, tapi kewaspadaan itu harus terus dilakukan," ujarnya.
Baca juga: 1,2 juta vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia penuhi kebutuhan vaksin
Menjelang akhir tahun, Laura berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan virus corona sebab merasa kondisi saat ini sudah aman. "Saya rasa masyarakat perlu terus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, dia menilai pemerintah perlu memperketat pintu-pintu masuk ke Tanah Air karena ada sejumlah varian baru COVID-19 berasal dari luar negeri.
"Yang dikhawatirkan akan muncul atau meningkat kasusnya ketika ada kasus impor," katanya.
Laura menilai pemerintah perlu mengantisipasi jika varian baru COVID-19 masuk ke Indonesia, terutama, varian baru yang karakternya jauh lebih berbahaya.
"Misalkan daya tularnya tinggi, seperti varian delta, kemudian ada kemungkinan menyebabkan kondisi yang lebih buruk, bahkan semakin banyak orang yang dirawat di rumah sakit, nah ini yang harus diwaspadai oleh pemerintah," katanya.
Selanjutnya, pemerintah juga perlu tetap perhatian di dalam peningkatan fasilitas kesehatan atau surveilans kesehatan. "Jadi enggak boleh lengah dengan kondisi yang dirasa aman saat ini," katanya.
Laura menambahkan mobilitas masyarakat dari satu daerah ke daerah lain tidak terlalu mengkhawatirkan jika dibandingkan orang asing yang masuk ke Indonesia.
"Yang dikhawatirkan justru ketika ada kasus-kasus impor dari luar negeri, terutama yang di negara yang terjadi lonjakan kasus," katanya.
Epidemiolog: COVID-19 masih ada di Indonesia
Jumat, 12 November 2021 13:09 WIB 689