Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya menggerakkan perekonomian untuk mengatasi jumlah pengangguran yang meningkat di daerah itu akibat pandemi COVID-19 yang mencapai 7,49 persen dari penduduk usia kerja.
"Pemprov Sumut sudah melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan perekonomian agar dunia usaha bisa beroperasi normal dan pekerja bisa kembali bekerja," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Jumat (5/11).
Dengan industri berbagai sektor beroperasi normal kembali, maka pekerja akan bekerja lagi sehingga otomatis pengangguran berkurang.
Baca juga: Pemprov Sumut akan batasi mobilitas jelang Natal dan tahun baru
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Sumut untuk menggerakkan perekonomian adalah dengan peningkatan vaksinasi COVID-19 dan mengawal ketat pelaksanaan proses (protokol kesehatan) di tengah masyarakat," katanya.
Dengan vaksinasi COVID-19 yang semakin banyak ke masyarakat dan prokes, maka penyebaran COVID-19 bisa ditekan dan otomatis menggerakkan perekonomian.
"Ekonomi yang membaik akan bisa menekan angka pengangguran," katanya menambahkan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, per posisi Agustus 2021 total jumlah pengangguran di daerah itu mencapai 814.000 orang atau 7,49 persen dari penduduk usia kerja yang sebanyak 10,870 juta.
Pada posisi Februari 2021, jumlah pengangguran masih 6,41 persen atau 694.000 orang.
Dari jumlah total pengangguran 814.000 itu, tercatat sebanyak 84.000 menganggur karena berhenti kerja akibat pandemi COVID-19. Jumlah itu naik dari posisi Februari yang masih 59.000.
Ada pun kategori bukan angkatan kerja yang terdampak pandemi COVID-19 mencapai 28.000 orang dan tidak bekerja sementara berjumlah 59.000 orang.
Sementara penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 643.000 orang.
Sumut berupaya tekan angka pengangguran akibat pandemi COVID-19
Jumat, 5 November 2021 23:16 WIB 2392