Medan (ANTARA) - Nilai impor Sumatera Utara hingga September 2021 naik 29,18 persen dibandingkan periode sama 2020 atau menjadi 3,771 miliar dolar AS didorong peningkatan bahan baku penolong.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Kamis (4/11), mengatakan, nilai impor Sumut pada Januari-September 2020 tercatat 2,919 miliar dolar AS.
"Ada kenaikan nilai impor Sumut hingga triwulan III 2021 sebesar 29,18 persen dibanding periode sama 2020 atau menjadi 3,771 miliar dolar AS," katanya.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut hingga triwulan III mencapai 8,634 miliar dolar AS
Kenaikan nilai impor Sumut di tahun 2021 dampak mulai menggeliatnya perekonomian setelah sebelumnya menurun atau stagnan akibat pandemi COVID-19.
Fakta itu terlihat dari peningkatan impor yang didorong golongan barang bahan baku penolong.
Dari total nilai impor Sumut yang sebesar 3,771 miliar dolar AS, terbesar dari bahan baku penolong atau mencapai 3,074 miliar dolar AS.
Setelah itu barang konsumsi senilai 375,391 juta dolar AS dan barang modal 321,655 juta dolar AS.
"Naiknya nilai impor bahan baku penolong yang didorong volume impor menunjukkan industri sudah bergerak meski masih ada pandemi COVID-19," ujar Syech Suhaimi.
Bahan baku penolong yang terbesar diimpor Sumut antara lain bahan bakar mineral, ampas/sisa industri makanan dan mesin-mesin/pesawat mekanik.
"Kenaikan nilai impor bahan baku penolong itu mengindikasikan sektor industri semakin bergerak, meski masih ada pandemi COVID-19," katanya.
Meski impor naik, tetapi tetap lebih rendah dari nilai ekspor yang juga meningkat terus.