Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan yakin kota itu bisa menjadi tujuan wisata gastronomi karena ibu kota Sumatera Utara itu sudah kondang sebagai salah daerah wisata sajian alias kuliner.
"Hanya perlu terus belajar dan fokus ke wilayah tujuan wisata gastronomi," ujar Kepala Dinas Pariwisata Medan, Agus Suriyono, di Medan, Selasa (2/11).
Oleh karena harus belajar dan fokus, ujar dia, maka Dinas Pariwisata Medan sangat mengapresiasi kegiatan diskusi terfokus potensi wisata sajian di Medan yang dilakukan Politeknik Pariwisata Medan bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta di Medan, Selasa.
Baca juga: Kesawan City Walk beroperasi lagi 19 November 2021
Diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan diiharapkan menghasilkan masukan-masukan berharga untuk menjadikan Medan bisa sebagai daerah tujuan wisata gastronomi dan semakin unggul dengan wisata sajiannya.
Ia menegaskan, gastronomi merupakan satu kekuatan baru untuk menggali potensi sajian-sajian Medan seiring dengan pengembangan kebudayaan. "Semua sajian di Medan memiliki potensi, bahkan tidak hanya nusantara tetapi hingga Asia," ujar dia.
Ia menyebutkan, sajian di Medan punya keunikan tersendiri karena membuat makanan khas daerah lain menjadi terkenal dengan ikon Medan, di antaranya bika ambon, durian medan, kopi medan, atau ikan teri medan yang produksinya dari kabupaten di Sumatera Utara dan bahkan provinsi lain.
Baca juga: Pemkot Medan: Perbankan dukung penataan Kesawan Lapangan Merdeka
"Sajian-sajian Medan melahirkan sejumlah nama makanan khas nusantara, di antaranya sate padang, martabak bangka, mie aceh, dan bika ambon," katanya.
Bahkan Medan juga menjadi terkenal dengan makanan China, Jepang, Korea, hingga India. sehingga Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, menetapkan jenama baru untuk Medan sebagai Dapur Asia yang menggambarkan kekuatan sajian-sajian Medan.
Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Pariwisata Medan, Dr Femmy I Dalimunthe, menyebutkan, diskusi dengan 38 peserta dari berbagai latar belakang yang terkait itu bertujuan mengidentifikasi potensi dan merumuskan strategi pengembangan gastronomi di Medan.
Ia menyebutkan, keluaran yang dihasilkan merupakan kontribusi akademik untuk pengembangan sebagai pusat gastronomi di masa mendatang. "Nanti hasilnya akan dikerjasamakan dengan Dinas Pariwisata Medan untuk membantu pengembangannya," ujarnya.
Peneliti dan Dosen Fakultas Pariwisata, UPH Tangerang, Amelda Pramezwary, menyebutkan, sajian masakan tidak sekadar merupakan bagian dari layanan pariwisata semata.
Tetapi diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu tujuan wisata di Indonesia. "Wisata sajian merupakan salah satu produk pariwisata yang akan digarap secara lebih serius oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga perlu dukungan kuat," ujar dia.
Ia menyatakan, UN World Tourism Organization juga telah menempatkan wisata kuliner sebagai salah satu segmen yang sangat dinamis pada pasar pariwisata global di masa mendatang dan diharapkan menjadi kontribusi untuk ekonomi bidang pariwisata.
"Jadi tujuan diskusi dan penelitian itu untuk menggali potensi pengembangan sajian Medan sebagai atraksi wisata yang mampu menarik minat berkunjung bagi wisatawan nusantara mau pun wisatawan mancanegara," katanya.