Medan (ANTARA) - Hunian hotel berbintang di Berastagi dan sekitarnya belum terpengaruh oleh kerusakan jalan dari dan menuju daerah tujuan wisata itu.
Konsultan Pemasaran Hotel Sibayak Berastagi dan Taman Simalem Resort, Dedy Nelson, di Medan, Senin (1/11), menyebutkan, hunian hotel di Berastagi dan sekitarnya masih tetap rata-rata 50 persen, meski ada kerusakan jalan menuju kawasan itu.
"Pengelola pariwisata mengapresiasi langkah pemerintah yang merespons cepat kerusakan jalan itu dengan memperbaiki dan mengatur lalu lintasnya," katanya.
Menurut dia, belum terganggunya tingkat hunian hotel itu karena pesanan kamar dari tamu sudah dilakukan jauh hari sehingga calon tamu sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk berlibur dan menginap di hotel di Kabupaten Karo itu.
Baca juga: Hunian hotel berbintang di Parapat mulai naik
"Masih ada peningkatan tamu di akhir pekan sehingga rata-rata hunian hotel di kawasan ini masih bisa 50-an persen," katanya.
Dia mengakui, hunian hotel di Berastagi terus naik setelah sebelumnya anjlok akibat pandemi COVID-19 yang antara lain akibat adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan, kerusakan jalan Medan-Berastagi diatasi dengan penerapan normalisasi kendaraan over dimension over loading.
Serta penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2021 tentang Pengaturan Lalu Lintas Mobil Barang di Ruas Jalan Batas Kota Medan-Batas Kabupaten Karo (Medan-Berastagi) dan Ruas Jalan Batas Kota Pematang Siantar-Parapat.
"Langkah itu bukan hanya menangani cepat gangguan lalu lintas, tapi juga akan berdampak pada penghematan anggaran perbaikan jalan," katanya.
Dia menyebutkan, panjang jalan di Sumut 3.050 kilometer dan sekitar 60 persen mengalami kerusakan akibat tidak sesuainya panjang jalan dengan biaya perbaikan jalan yang hanya sebesar Rp400 miliar per tahun.
Edy menegaskan jalan Medan-Berastagi dan Medan-Parapat harus mendapat prioritas karena merupakan kawasan objek wisata yang diandalkan untuk mendukung perekonomian Sumut seperti yang selalu ditekankan Presiden Joko Widodo.