"Harga naik karena permintaan tinggi di tengah produksi turun akibat musim hujan," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto di Medan, Senin (25/10).
Posisi 25 Oktober, harga CPO sudah Rp14. 316 dari tanggal 1 Oktober yang masih Rp12. 975 per kilogram.
Baca juga: Gandeng Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Kementan siapkan Qualified Job Seeker dan Job Creator
Dengan naiknya terus harga CPO, maka rata-rata harga komoditas itu di Oktober sudah Rp13.738 dari September yang masih sebesar Rp12. 626 per kilogram.
Pada bulan Agustus harga rata-rata CPO masih Rp12. 515 per kg dan di Januari. hanya Rp9. 746 per kg.
"Kenaikan harga jual CPO masih tetap dampak masih tingginya permintaan di pasar internasional di tengah produksi yang turun dampak hujan dan didukung naiknya juga harga minyak nabati lainnya," ujar Darma Sucipto.
Kekhawatiran tentang produksi komoditas itu turun sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir dan itu mendorong kenaikan harga.
.
"Ada prediksi harga CPO akan bertahan mahal hingga akhir 2021 karena permintaan menjelang akhir tahun semakin banyak," ujarnya.
Darma menyebutkan, selain harga naik, volume ekspor CPO dari Sumut juga naik sehingga dipastikan devisa dari komoditas itu bakal naik tajam dibandingkan tahun 2020.
Ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India dan Eropa.